MATEMATIKA

Integral

1.1 Definisi Integral Tak Tentu (Indefinite Integral)
Jika  maka y adalah fungsi yang mempunyai turunan f(x)dan disebut anti turunan
(antiderivate) dari f(x) atau integral tak tentu dari f(x)yang diberi notasi  . Sebaliknya, jika
 karena turunan dari suatu konstanta adalah nol, maka suatu integral tak tentu 
mempunyai suku konstanta sembarang.

1.2 Rumus-rumus Integral Tak Tentu

FISIKA

Termodinamika


A. Sifat-sifat Gas Ideal
     1. Pengertian gas ideal
         Seperti yang telah diketahui fase zat ada tiga yaitu padat, cair dan gas. Udara merupakan contoh dari fase gas. Gas ideal merupakan kumpulan dari partikel-partikel suatu zat yang jaraknya cukup jauh dibandingkan dengan ukuran partikelnya. Lihat Gambar 8.1. Partikel-partikel itu selalu bergerak secara acak ke segala arah. Pada saat  partikel-partikel gas ideal itu bertumbukan antar partikel atau dengan dinding akan terjadi tumbukan lenting sempurna sehingga tidak terjadi kehilangan energi. Apa yang dinamakan gas monoatomik? mono berarti satu atomik berarti atom. Jadi gas monoatomik berarti gas yang partikel-partikelnya berupa atom tunggal. Lihat kembali Gambar 8.1. Contoh gas monoatomik adalah gas helium, neon, dan argon. Untuk kelas XI SMA ini masih dibatasi gas monoatomik. Sebenarnya ada gas yang lain, seperti gas diatomik; oksigen (O2), Nitrogen (N2), dan ada lagi gas triatomik; Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O).
                                                      Keadaan Partikel Gas Monoatomik.
        2. Persamaan umum gas
            Pernah melihat atau mendengar alat masak Preswere Cooler (Presto)? Alat tersebut digunakan untuk memasak dengan memanfaatkan tekanan gas. Tekanan gas dapat diatur dengan mengatur suhu dan volumenya. Dari penjelasan ini dapat diketahui bahwa gas memiliki besaran-besaran diantaranya adalah tekanan P, volume V dan suhu T. Hubungan ketiga besaran inilah yang dipelajari
dalam bagian ini.
         a. Hukum Boyle - Guy Lussac
             Keadaan tekanan, volume dan suhu gas dimulai penjelasannya oleh Boyle. Boyle mengalami keadaan gas yang suhunya tetap. Pada saat gas ditekan ternyata volumenya mengecil dan saat volumenya diperbesar tekanannya kecil. Keadaan di atas menjelaskan bahwa pada suhu yang tetap tekanan gas berbanding terbalik dengan volumenya.
             PV = tetap .........................(1)
             Keadaan berikutnya dijelaskan oleh Guy Lussac. Menurut Guy Lussac, pada gas yang tekanannya tetap maka volumenya akan sebanding dengan suhunya. Jika ada gas dalam ruang tertutup dengan P = teta p dipanaskan maka volumenya akan berubah. Hubungan ini dapat dir umuskan sebagai berikut.
              V/T= tetap .......................(2)
             Kedua persamaan di atas jika digabung akan menjadi satu persamaan yang dapat menggambarkan keadaan perubahan P, V dan T (tidak ada yang tetap). Persamaan gabungan itulah yang dinamakan
hukum Boyle-Guy Lussac. Persamaannya dapat kalian lihat di bawah.
              PV/T= tetap .....................(3)
             Persamaan ini akan berlaku jika perubahan keadaan gas terjadi pada ruang tertutup dan jumlah partikelnya tetap.

KIMIA

Sifat Koligatif Larutan     

Adalah sifat yang hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut tetapi tidak tergantung pada jenis zat terlarut.
      Sifat Koligatif meliputi :
1. Penurunan Tekanan Uap Jenuh Larutan (∆P)
2. Kenaikan Titik Didih Larutan (∆Tb)
3. Penurunan Titik Beku Larutan (∆Tf)
4. Tekanan Osmotik Larutan (∏)

      Penurunan Tekanan Uap Jenuh Larutan (∆P)
Tekanan uap jenuh larutan : P
Tekanan uap jenuh pelarut murni : P◦
P◦ > P atau P < P◦ sehingga terjadi penurunan tekanan uap jenuh.
∆P = P◦ - P
Menurut Hukum Raoult:
* Tekanan Uap Jenuh larutan berbanding lurus dengan tekanan uap jenuh pelarut murni dan fraksi mol zat   pelarut.
    P = P◦*Xa
* Penurunan Tekanan Uap Jenuh larutan berbanding lurus dengan tekanan uap jenuh pelarut murni dan fraksi mol zat terlarut.
    ∆P = P◦ * Xb

BIOLOGI

Metabolisme Sel

PENGERTIAN METABOLISME
            Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme. Untuk menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
               Metabolisme sel dapat dibagi menjadi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses penguraian senyawa untuk menghasilkan energi. Sedangkan, anabolisme adalah proses sintesis senyawa atau komponen dalam sel hidup. Umumnya, dalam proses metabolik melibatkan aktivitas katalis biologik yang disebut enzim dengan melibatkan ATP.
               Metabolisme merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali dengan substrat yang diakhiri dengan produk. Reaksi dalam sel tidak terjadi bolak-balik, melainkan berjalan ke satu arah. Tiap produk akan menjadi reaktan bagi reaksi selanjutnya. Reaksi ini berurutan sampai produk akhir, membentuk suatu
jalur metabolisme.
                                    A → B        B → C        C → D           D → E
Jalinan A → B → C → D → E merupakan rangkaian reaksi yang membentuk suatu jalur metabolisme. Dalam jalur ini, A adalah substrat (reaksi awal) dan E adalah produk akhir. Jalur metabolisme ini dipengaruhi oleh enzim yang mengkatalis tiap tahap reaksi kimia.